Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Hadi Mulyadi melayangkan protes karena Rp 200 miliar dana CSR perusahaan tambang batu bara di wilayahnya disalurkan ke kampus-kampus di Pulau Jawa. Dia tidak terima, karena selama ini perusahaan tersebut mengeruk sumber daya alam di Kaltim, namun tidak memperhatikan pendidikan di Kaltim.”Saya atas nama masyarakat Kaltim kecewa dengan sebuah perusahaan yang memberikan beasiswa Rp 100 miliar kepada ITB, Rp 50 miliar kepada UGM, Rp 50 miliar kepada UI. Total Rp 200 miliar, total Rp 200 miliar, sementara tidak satu rupiah mereka berikan ke Kalimantan Timur,” ucap Hadi Mulyadi saat menghadiri Rapat Paripurna di DPRD Kaltim, Rabu (11/5/2022).
Hadi menuturkan informasi tersebut didapat saat dirinya melakukan pertemuan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dari pertemuan itu didapati banyak perusahaan tambang batu bara (PKP2B) belum maksimal menyalurkan dana CSR ke Kaltim.
“Ini perlu kita perjuangkan, kita tidak ingin Kaltim yang sumber daya alamnya dikeruk luar biasa tidak ada perhatian dari mereka,” imbuhnya.
Selian itu, Hadi pun mempersoalkan perusahaan tambang batu bara yang produksinya meningkat namun penyaluran dana CSR tidak ada peningkatan untuk masyarakat Kaltim.
“Makanya dikeluhkan juga oleh bapak gubernur ada sebuah PKP2B yang produksi meningkat terus, tapi CSR tidak meningkat, meski ada juga yang baik seperti di Berau, mereka bikin universitas memperdayakan masyakarat tapi hanya satu dua,” ungkapnya.
Lantaran itu, Hadi mengajak masyarakat bersama-sama menggugat ketidakadilan perusahaan-perusahaan yang lebih memperhatikan kesejahteraan pendidikan di luar Kaltim. Sebab menurutnya dana sebanyak itu dapat membantu ribuan pelajar di Kaltim.
“Oleh itu sekalian kita bersama-sama, menggugat karena persoalan ini bukan persolan pribadi-pribadi, ini persolan pusat yang tidak berpihak oleh Kaltim. Sekarang ada dana pendidikan tapi kenapa di berikan kepada yang lain, saya pribadi menggugat dan merasa kecewa karena Rp 200 miliar itu tidak sedikit untuk pendidikan, kita setiap tahun beri beasiswa Rp 160 miliar itu ribuan anak-anak SD, SMP, SMA dan mahasiswa yang kita bantu,” kata Hadi.
Meski adanya persoalan itu, Hadi pun turut senang lantaran Kaltim saat ini akan menjadi ibu kota negara baru (IKN). Pemindahan itu diyakininya akan berdampak pada perekonomian dan pendidikan di Kaltim.
“Saya atas nama pribadi, mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada presiden yang memutuskan ibu kota di pindahkan ke Kaltim. Dengan demikian saya yakin 20 sampai 30 tahun kedepan, akan ada pemerataan pembangunan di Jawa dan pulau Jawa, pembangunan kita tidak lagi Jawa sentris, tetapi
Tarman. Faktainvestigasi.my.id