16 September 2022
Pascagaduhnya pembangunan gedung perawatan terpadu RSUD Abdul Moeloek (RSUDAM) yang “mengot”, beberapa orang yang mengaku keamanan namun bergaya preman menghalangi penggiat LSM dan jurnalis untuk memantau di lapangan.
Padahal, kata Dewan Direktur LSM Masyarakat Transparansi Merdeka (MTM) Ashari Hermansyah, dia dan beberapa jurnalis telah mengantongi surat izin dari pihak RSUAD untuk melakukan pemantauan pembangunannya.
Pejabat Pembuat Komitmen M. Hasan mempersilahkan siapa saja untuk melihat pekerjaan. Bahkan, katanya, jika ada oknum yang sengaja menghalangi tugas jurnalistik akan dicari tahu. “Kami akan cari tahu siapa orang dimaksud,” katanya.
Sebelumnya, Senin (12/9/2022) Direktur RSUDAM Lukman Pura mempersilakan untuk survey pekerjaan, asal ada surat resmi. Sudah dipenuhi, di lapangannya, lain lagi.
“Kami minta semua pihak transparan terhadap pekerjaan yang sedang berlangsung, jangan terkesan menutup-nutupi, apalagi ini pakai uang rakyat,” tandas Azhari Hermansyah.
Lainnya, Revitalisasi Gedung Auditorium Pendidikan dan Pengembangan Fasilitas Urinefro Rp1.483.842.063 dengan pelaksana CV. Putri Kembar Sejahtera, dan Revitalisasi Gedung Instalasi Rawat Jalan Rp3.447.315.900 dengan pelaksana CV. Darma Multi Guna.
Adanya aksi penghalangan yang diduga preman, Ashari meminta kepada pihak rumah sakit transparan terhadap pekerjaan yang sedang berlangsung, jangan terkesan menutup-nutupi, apalagi ini uang
Faktainvestigasi.