Indonesia pada pertemuan tahunan IMF pada tahun 2018. Hal ini dimaksudkan untuk promosi destinasi secara besar besaran agar tumbuh 10 destinasi baru yang dikenal dunia menyamai Bali.
Walaupun Lampung tidak masuk dalam 10 destinasi tersebut, akan tetapi destinasi wisata di Lampung cukup dikenal dan kita yakin makin dikenal di kalangan wisatawan baik wisatawan nusantara dan mancanegara.
Sederet predikat disematkan di berberapa destinasi kita, sebut saja Taman Nasional Bukit Barisan Selatan yang menyandang gelar cluster “Tropical Rainforest Heritage of Sumatra oleh UNESCO.
Taman Nasional Way Kambas dengan gelar ASEAN Heritage Park ke-36 di ASEAN, hingga sebelumnya Cagar Alam Krakatau juga ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia.
Destinasi wisata di Lampung itu keren keren, belum lagi desa wisata di Lampung. Sederet Desa Wisata juga pernah menyabet gelar juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sebut saja Desa Wisata Kiluan (Peringkat 4 Nasional Desa Wisata berkembang 2017) , Rigis Jaya (Masuk dalam 5 Desa Wisata rintisan terbaik 2021)dan Desa Wisata Pahawang(Juara harapan II kategori Desa Wisata Maju 2022).
Hal ini menunjukkan bahwa destinasi kita telah dapat memenuhi kriteria yang dinilai dalam proses penjurian yaitu daya tarik, homestay, toilet, souvenir, CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability), digital dan konten kreatif, dan kelembagaan.
Wisata Budaya Lampung juga semakin dipromosikan melalui multi kanal yang dilakukan tidak hanya oleh pemerintah daerah dan pelaku pariwisata, akan tetapi juga secara tidak langsung oleh wisatawan yang berkunjung dan membagikan pengalamannya ke masyarakat.
Tahun 2022, Gubernur Lampung menetapkan 3 Desa Wisata Kampung Tapis yang akan dikembangkan dengan mengangkat budaya kriya Tapis Lampung yaitu Desa Lugusari di Pringsewu, Sailing – Sumbermulyo di Tanggamus dan Way Sindi di Kabupaten Pesisir Barat.
Dengan adanya tiga kampung Tapis tersebut diharapkan dapat memperkaya pengalaman wisata budaya khususnya tenun khas Tapis Lampung dalam spot dan paket kunjungan wisata di Provinsi Lampung. Hal ini juga dimaksudkan untuk menjaga keberlanjutan tapis sebagai souvenir khas Lampung agar menjadi salah satu produk ekonomi kreatif kriya yang dapat memenuhi permintaan wisatawan baik nusantara dan mancanegara.
Di berbagai kesempatan Disparekraf Provinsi Lampung bersama dengan mitra dan pengampu pariwisata, asosiasi, komunitas dan lainnya saling mendukung kegiatan promosi pariwisata dan ekonomi kreatif. Gelaran event, exhibisi, bazaar, seminar, talkshow, yang bernuatan promosi budaya, pariwisata dan ekonomi kreatif, kita akan selalu ada disana.
Tarman Faktainvestigasi.my.id